Sahabat Steemians, pernah sesekali merenungi tentang waktu yang kita miliki? Sebenarnya menarik untuk bicara soal waktu. Dalam hal ini kadang kita harus begitu bersyukur, karena mendapatkannya begitu banyak.

Namuan di sisi lain kita juga harus bersediha, karena kerap membiarkannya berlalu sia-sia tanpa makna. Hilang begitu saja. Hal lain yang membuat kita sedih tentu saja, jauh sebelum kita dilahirkan ke muka bumi ini, kita sudah teken kontrak, berapa lama waktu kita hidup.

Hanya saja kita tak pernah tahu, sampai kapan limit tersebut. Kita hanya tahu saat kita dilahirkan. Tetapi kapan kita harus kembali pada-Nya kita tak pernah bisa tahu. Itu rahasia Sang Khalik.

Jadi mari kita habiskan waktu beberapa saat untuk merenungi soal ini. Katanya, beberapa orang sebelum tidur selalu melakukan hal ini. Perenungan waktu. Jadi setiap kali sebelum mengambil waktu untuk beristirahat, mereka menatap langit-langit dan merenungi waktu hari itu sudah dihabiskan kemana saja.

Src

Saya pernah melakukan hal ini, namun tidak setiap malam. Hanya saja saya selalu berusaha mengingatkan diri sendiri untuk tidak membuang-buang waktu pada hal yang tak memberi manfaat.

Salah satu yang saya hindari, misalnya, duduk nongkrong di suatu tempat hingga larut malam. Padahal tidak ada hal penting yang harus dibihas atau dilakukan. Nah saya pilih tidur. Karena mementingkan kesehatan.
Ada juga yang suka main gaple selama berjam-jam. Dari sore, sampai malam bahkan sampai tengah malam. Malahan ada yang sampai pagi. Itu tentu tergolong perbuatan yang membuang-buang waktu.

Masak iya, main gaple sampa selama itu. Lagian itu sudah bukan untuk sekadar main, tetapi sudah sampai lupa diri. Lupa makan, lupa salat, lupa mandi, lupa keluarga dan lupa segalanya. Jangan pernah ngikuti yang seperti ini ya?

Itu buang-buang waktu super. Terlalu banyak yang dibuangnya. Tak bermanfaat. Jika taka da hal yang dilakukan, lebih baik menemani istri di rumah, atau bantu anak bikin pekerjaan rumah. Bermain bersama mereka juga lebih bermanfaat dari pada duduk di meja gaplek sampai Subuh.

Ingat, waktu memang gratis. Tapi itu terbatas. Sangking terbatasnya, kitatak tahu kapan ia akan habis. Tiba-tiba sudah dikafani, disalatkan dan dimakamkan.

Karena itu, isi dengan hal-hal yang bermanfaat. Waktu yangsingkat ini kita manfaatkan utnuk berbuat baik sebanyak-banyaknya. Bukan sebaliknya. Jangan habiskan waktu untuk membuat permusuhan dengan orang lain.
Saya mengutip kalimatnya Tere Liye; bagaimanapun keadaan kita, mau sedih, bahagia, waktu tidak pernah berhenti menunggu. Waktu tetap berjalan.

Makanya lakukan yang terbaik. Do your best.

Zainal Bakri